Tuesday, May 11, 2010

Fakta - fakta unik tentang kehidupan astronot di luar angkasa

langsung aja ya gan, cekidot!

1. Dalam satu hari, di luar angkasa, kita akan mengalami 16 matahari terbit



Jika kita tinggal di satelit luar angkasa yang berada pada orbit rendah yang dekat dengan bumi, matahari akan terbit setiap 90 menit. Hal ini membuat para astronot sulit untuk tidur seperti di hari biasanya.Untuk mengatasinya, administrator ISS menyusun jadwal untuk para astronot setiap 24 jam, dengan waktu yang disesuaikan dengan GMT, agar para astronot bisa menjalani aktivitas senormal mungkin. Untuk menjaga agar para astronot tetap beraktivitas sesuai jadwal tersebut, Mission Control akan mengirim semacam wake-up calls kepada satelit. Biasanya panggilan tersebut berupa musik yang di-request sama astronot atau keluarga astronot tersebut.

2. Bisa tumbuh lebih tinggi *mau



Dengan tidak adanya gaya gravitasi di sana, tulang belakang akan mengembang sehingga tubuh kita akan tumbuh tinggi sekitar 5 sampai 8 cm. Tapi, efek sampingnya biasanya kita akan mengalami sakit punggung dan masalah saraf..

3. Menghilangkan kebiasaan mendengkur



Studi tahun 2001 menunjukkan bahwa astronot yang biasanya mendengkur ketika tidur di bumi, akan tidur dengan tenang alias ga mendengkur lagi ketika tidur di luar angkasa. Hal ini disebabkan hilangnya gaya gravitasi. Gravitasi berperan penting dalam pembentukan apnea, hypopnea, dan dengkuran. Tapi bukannya ga mungkin kita mendengkur di luar angkasa. Beberapa astronot pernah terekam mendengkur, tapi efeknya jauh berkurang dibandingkan dengkurannya di bumi.

4. Beberapa makanan harus diberikan air supaya bisa dimakan di luar angkasa.



Di luar angkasa, garam dan merica hanya tersedia dalam berntuk cair. Hal ini dikarenakan astronot tidak dapat membubuhkan garam dan merica di atas makanannya di luar angkasa. Bubuk-bubuk garam dan merica hanya akan melayang dan ini bisa jadi berbahaya. Kenapa?? Garam dan merica tersebut bisa saja menyumbat ventilasi udara, mengkontaminasi peralatan, atau dengan mudah masuk ke mata, mulut, atau hidung astronot.

5. Saat ini, rekor tinggal dengan durasi terlama di luar angkasa adalah 438 hari



Rekor ini dipegang oleh kosmonot Rusia yang bernama Valeri Polyakov, yang menjalani 438 hari (atau 14 bulan) tugasnya di stasiun luar angkasa Mir, pada tahun 1995.

6. Sejauh ini hanya 3 orang yang benar2 meninggal di luar angkasa.



Dari 439 astronot yang pernah mencapai luar angkasa, 11 orang telah meninggal dalam kecelakaan pada saat pelatihan, 18 orang meninggal karena kecelakaan penerbangan, dan dari 18 orang tersebut, hanya kru Soyuz 11 pada tahun 1971 yang benar-benar meninggal di luar angkasa. USA menetapkan batasan luar angkasa pada ketinggian 50 mil, dan FAI menetapkan luar angkasa dimulai pada ketinggian 100 km. Penerbangan terakhir Chalengger pada tahun 1986 belum mencapai ketinggian ini.
Adalah tiga orang kru Soyuz 11, Georgi Dobrovolski, Viktor Patsayev dan Vladislav Volkov, yang meninggak setelah melepaskan diri dari stasiun luar angkasa Salyut 1 setelah tinggal di sana selama 3 minggu. Sebuah katup pada pesawat mereka terbuka karena suatu hal ketika pesawat mereka mulai melepaskan diri. Ini adalah kecelakaan teknis yang fatal satu-satunya yang pernah terjadi di luar angkasa.

7. Hampir semua astronot mengalami space sickness.



Dengan menghilangnya gravitasi, sinyal-sinyal saraf akan mengalami disorientasi. Efeknya, biasanya astronot akan mengalami disorientasi seperti: tidak dapat membedakan atas-bawah, bahkan sulit untuk mengetahui letak tangan dan kakinya sendiri. Fenomena ini disebut Space Adaption Syndrome. Biasanya sindrom ini diikuti dengan sakit kepala dan lemahnya konsentrasi. Namun sindrom ini akan hilang setelah beberapa hari.

8. Harus beradaptasi ketika kembali ke bumi



Ketika kembali ke bumi, astronot harus beradaptasi lagi sama kerasnya seperti ketika baru pertama kali sampai ke luar angkasa. Hal yang biasanya paling sulit adalah menyadari bahwa kalau kita melepas benda dari tang kita, benda itu akan jatuh ke tanah.
Beberapa kosmonot Rusia bahakan membutuhkan beberapa bulan untuk membiasakan diri menaruh barang sebelum melepasnya dari genggaman.
9. Menelan apapun setelah sikat gigi



Di luar angkasa, kita harus menelan apapun yang dihasilkan setelah sikat gigi.. Ngerti maksudnya?? Jadi kalo abis sikat gigi, semua foam dan kotoran2 yang dihasilkan harus ditelan.

10. Astronot akan jatuh kalo berada di ruangan gelap.


Astronot yang baru kembali ke bumi basanya akan jatuh kalo berada di ruangan gelap. Dalam beradaptasi di ruang angkasa terhadap gerakan yang lambat di luar angkasa, tubuh kita akan mengabaikan sinyal dari telinga bagian dalam dan lebih bergantung pada input visual. Ketika input visual hilang, maka tubuh tidak dapat merasakan keseimbangan dan akan jatuh.

Bonus: Toilet di luar angkasa

Astronot memiliki toilet khusus yang berfungsi untuk menjalankan sanitasi senormal mungkin.. Sebagai pengganti air, kotoran astronot disiram/ di flush menggunakan udara. Ini karena air sangat langka di luar angkasa. Begitu langkanya, sehingga bahkan dari usrin dan feses mereka, airnya diserap dan disterilisasi supaya bisa digunakan lagi. (-_-) Trus, untuk BAB aja harus ada pelatihannya loh.bAda teknik khusus untuk melakukan BAB di luar angkasa, jadi para astronot harus menjalani pelatihan untuk BAB juga.

copas from agan ankktrisial in here



Artikel ini buat Agavetra, soalnya gue sama dia mempertengkarkan tentang NASA dan Hacker, postingan gue sebelumnya ngebicarain tentang hacker kan? gak ada salahnya dong gue membuat postingan yang berhubungan tentang nasa. hehehe cekidot!

for bukti
*benerang itu maksudnye beneran

2 screams:

Agav said...

Eh, pake dikasih gambar chat gw lagi

chadlys said...

hahaha kan gaull

Post a Comment

 
Header image by sabrinaeras @ Flickr